Monday, March 15, 2010

Expedisi III pembuatan film animasi Oji 2

Berangkat
OK sekarang kita masuk ke expedisi III pembuatan film animasi Oji 2, perjalanan expedisi kali ini dilaksanakan pada hari pada hari rabu tanggal 10 februari 2010, seperti biasa kami berangkat ketika hari masih gelap dan dingin, semua kru tampak masih pada ngantuk dan sebagian memang belum pada tidur karena malam harinya mereka sibuk main poker hahahah (sibuk kok main poker...???), ya begitulah karena kita takut kesiangan dan takut semuanya pada ketiduran, tapi ujung ujungnya tetap aja berangkatnya rada pagi walau masih gelap. sepanjang jalan kami sibu dengan kegiatan masing-masing, ada yang ngorok, ada yang sibuk foto-foto (motoin yang ngorok hahah... nanti fulang mau di pasang di face book wkwkwkwk....dasar pada iseng). ada yang ngobrol kesana
kemari nggak karuan alias ngak jelas, ada juga yang sibuk bikin kopi lalu teriak-teriak karena air kopinya tumpah karena janlannya agak berlobang-lobang hingga mobil agakkekiri kekanan menghindari lobang.
Tak terasa kami udah sampai daerah banjaran, pak topan sang produser yang kali ini membawa mobil memutuskan berhenti dipasar untuk belanja keperluan dan perbekalan makanan di Gunung Puntang nanti, "soalnya disana takut nggak ada yang jualan makanan karena bukan hari libur" katanya, aku, Jahid, dan pa Davi turun dari mobil untuk belanja, kita keliling keliling cari jagung buat dibakar, setelah dapat jagung kita beli makanan goreng-gorengan dan tak lupa beli rambutan 2 kilo, lalu kami cabut dari banjaran menuju lokasi, tapi setelah dijalan ternyata mobil belok dulu kesebuah perumahan, katanya mau kerumah saudaranya pak Topan dulu untuk ngambil makanan buat bekal sarapan kami disana.
Pukul 05 lebih 10 menit akhirnya kami semua berangkat juga ke gunung puntang dengan perasaan lega,karena semua persiapan telanh lengkap dan kira-kira satu jam berikutnya kami semua sudah sampai di sana, setelah melewati penjagaan mobil terus melaju menuju lokasi. Sesampai dilokasi kami semua turun dan sibuk dengan persiapan masing-masing, ada yang cari closet, ada yang cari warung mau beli rokok, ada yang photo-photo dan yang lain sibuk mempersiapkan tempat untuk sarapan pagi.


Nyasar di Gunung Puntang
Selesai makan pagi kami senua bersiap siap untuk berangkat, kami di  bagi dua group masing masing group bawa dua tukang photo untuk dokumentasi, tujuan kami yaitu air terjun gunung puntang yang katanya setinggi 150 meter, wuihhh  asikan, dan menurut informasi pemandangannya indah buanget, tapi waktu perjalanan diperkirakan sekitar 3 jam atau 4 jam " wahhhh pasti jauh buanget  deh.......", saya masuk group pertama yang terdiri dari  aku, teku, gabred alias egidan jibril, dan kami akhirnya berangkat duluan tanpa pemandu, karena katanya sang tukang photo udah pernah  beberapa kali ke lokasi air terjun, tak lama group pertama pun berangkat, perjalanan dimulai dengan menyebrangi jembatan kecil yang di buat seolah seperti jembatan gantung dan setelah melewati beberapa warung kami pun sampai di bawah sebuah pohon beringin besar yang akarnya bergelantungan seperti rambut bob marley wah cakep bener dan tukang fotopun tanpa di suruh man jeprat jepret aja dari berbagai sudut, tak lama kami pun melanjutkan perjalanan dengan menaiki tangga yang terbuat dari tembok tapi terlihat sudah lamadan ditumbuhi rumput, sesampai diatas kami menemukan jalan yang sudah di aspal tapi hanya beberapa dari aspal tersebut terlihat hamparan rumput yang mulai tumbuh tinggi, udarapun mulai terasa dingin dan menusuk tulang padahal matahari mulai bersinar terang menyinari dedaunan, tapi tetap saja udara terasa dingin sementara suara air terjun kecil membuat kita merasa lebih sejuk, suara tawa masih saja mengiri perjalan kami sampai kami melihat pemandangan yang cukup exotic yaitu reruntuhan bangunan lama yang temboknya sudah ditumbuhi lumut yang tebal dan rerumputan terlihat seperti atap bangunan tersebut, di samping kiri bangunan tersebut berdiri kokoh gunung yang ditumbuhi berbagai tumbuhan besar yang terlihat kecil dari tempat kami berdiri, saking tingginya gunung tersebut, kabut pun tampak menyelimuti bagian puncak gunung tersebut.
Disamping kanan terdapat tangga yang tinggi panjangnya sekitar 60 meteran tapi kondisinya masih memungkinkan untuk di naiki, meskipun harus hati-hati tentunya, sedangkan ditengah tengan taman tersebut terlihat sebuah kolam yang pingirannya di kelilingi sebuah tembuk yang melingkar mengikuti nebtuk kolam tersebut, sayangnya kolam tersebut terlihat tidak terawat dan ta ada airnya hanya rerumputan dan tsedikit air yang terlihat dari atas kolam. setelah cukup lama lihat sana-sini kamipun memutuskan untuk menaiki tangga tadi dengan sedikit hati-hati, tapi tetap aja sambil tertawa-tawa nggak karuan, sesampai di ujung tangga kami menemukan dataran luas yang di tumbuhi pohon pinus yang tinggi menjulang dan dibawahnya di penuhi belukar yang rapat dan susah untuk di tembus, untungnya ternyata sudah ada jalan setapak yang nampaknya sudah lama tidak dilalui, kami pun berjalan mengikuti jalan setapak tersebut tanpa kesulitan yang berarti. Tak lama kamipun sampai disebuah pintu irigasi yang cukup tinggi dan berlumut, wuihhhh pemandangannya gila buanget, apa lagi suasananya berkabut begini semakin membuat kami terpesona, sejenak kami berempat terdiam menikmati pemandangan tersebut, dan suara air sungai pun terdengar seperti melodi alam yang tiada henti, tapi dari tempat inilah sebenarnya petualangan ini dimulai.
"Gi jalan kamana euy", (gi jalan kemana) begitu kira-kira tanya ku pada egi si tukang foto, kesini jawabnya dengan yakinya si Egi berjalan kesalah satu jalan yang terlihat seperti sebuah jalan setapak, tapi tak lama ia kembali dan berkata wah nggak ada jalan euy, dan akhirnya kami pun memutuskan untuk menembus belukar dan membuat jalan sendiri, ya allhamdulilah ternyata dibalik belukar tersebut memang ada jalan setapak lainya dan kamipun meneruskan perjalanan dengan sedikit khawatir karena jalan setapak mulai terlihat samar-amar alias nggak jelas, setelah sekitar 15 menit kami pun sampai di bibir sebuah sungai yang cukup deras, dan kami semua mumutuskan untuk menyebrangi sungai tersebut karena sang penunjuk jalan bilang emang kita harus menyebrangi sungai sebanyak 3 sungai dan sungai ini adalah sungai yang pertama yang harus kita seberangi.
Tapi tanpa kami sadari nulaidari sinilah kamu mulai tersesat setelah menyebrangi sungai ini jalan yang kami jalani semakin terjal dan berliku, kami pun sempat terpisah di sungai yang berikutnya, waktu itu kami memutuskan untuk menyebrangi sungai tapi hanya saya dan si Teuku yang menyebrangi sungai tersebut sedangkan si Egi dan Jibril memutuskan untuk menyebrang di tempat yang airnya tidak terlalu deras karena takut kamera terendam air, si Teuku pun memutuskan untuk kembali mengikuti si Egi dan Jibril, tapi aku yang merasa malas jika harus balik lagi terpaksa meneruskan perjalanan dengan pikiran "ah nanti juga ketemu di hulu sungai", tapi ternyata jalan yang aku lalui tidak semudah yang aku kira, aku harus menyeruak rerumputan yang tinggi dan rapat serta penuh dengan duri-duri kecil, untungnya aku memakai celana tebal dan memakai jaket lengan panjang yang cukuptebal hingga duri tidak mudah menembus menyentuh kulitku, akusempat berteriak memanggil-mangil temanku yang lain yang tidak lagi terdengar suaranya lagi.....
wahhhhh friend sori kayanya postingnya saya lanjutin besok nih.....
soalnya ada hal yang harus saya lakukan sekarng nih...oke





No comments:

Post a Comment

ailahkan anda memberi komentar disini dengan bijaksana

Guestbook

My Blog List

  © Blogger template 'Ultimatum' by wallpapers 2008

Back to TOP